Tepat 14 Oktober 2022 lalu, Nojorono Kudus merayakan
kiprahnya di industri selama sembilan dekade. Memilih tema “Hidup yang
Menghidupi”, Nojorono Kudus menghadirkan rangkaian kegiatan acara yang diisi
oleh berbagai kegiatan sosial dan kemeriahan pertunjukan yang digelar selama
beberapa hari. Dimulai pada 5 Oktober 2022, perusahaan menggelar kegiatan
bersama pekerja linting di salah satu pabriknya di Kudus. Dalam kesempatan
acara, perusahaan memberikan penyuluhan akan pentingnya menjaga kualitas produk
kepada perwakilan pekerja giling. Bahan baku terbaik, selalu menjadi prioritas
utama Nojorono Kudus, hal ini tentunya harus diselaraskan dengan standar proses
produksi untuk jaminan kualitas, agar dapat memenuhi ragam kebutuhan konsumen.
Dalam mewujudkan tema “Hidup yang Menghidupi”,
Nojorono Kudus melakukan
berbagai kegiatan sosial dalam perayaan hari jadinya. Dimulai 10 Oktober 2022, Nojorono Kudus menyalurkan bantuan untuk Rumah
Khalwat dan Balai Budaya Rejosari (BBR) yang berlokasi di Kecamatan Dawe,
Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Penyerahan bantuan ini merupakan wujud dari
komitmen perusahaan dalam kontribusi sosial dan budaya, serta misi pelestarian
budaya sebagai karakter bangsa. “Kita harus memiliki kesadaran pentingnya
melestarikan budaya di Indonesia, karena karakter bangsa yang kokoh tercermin
atas budaya yang dipelihara masyarakat secara konsisten dan berkelanjutan,”
ungkap Stefanus JJ Batihalim selaku Direktur Utama PT Nojorono Tobacco
International.
Kegiatan
sosial lainnya berlanjut pada 13 Oktober, Nojorono Kudus memberikan bantuan
dana pendidikan untuk ratusan putra dan putri karyawan pelinting SKT Nojorono
Kudus, dari tingkat SD hingga SMA. Harapannya, bantuan dana pendidikan ini
dapat meringankan beban yang harus ditanggung orangtua, serta mampu menurunkan
angka putus sekolah yang kerap terjadi di Indonesia. Nojorono Kudus meyakini
perlunya mendukung pemerataan dan perluasan akses pendidikan bagi masyarakat
sekitar, khususnya Kabupaten Kudus. Terlebih pemberian bantuan tersebut
bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan bagi masyarakat sekitar untuk
mendukung pencapaian wajib belajar.
Dalam
kesempatan puncak acara perayaan, Nojorono Kudus melalui Yayasan Karya Bakti
Nojorono (YKBN) turut meluncurkan buku yang bertajuk “Caping Kalo”, sebagai bentuk “Hidup yang Menghidupi” bagi kebudayaan. Buku ini dicatatkan
sebagai Inventarisasi
Kekayaan Intelektual Komunal, tentang Caping Kalo sebagai Ekspresi Budaya
Tradisional maupun sebagai Pengetahuan Tradisional. Seremoni peluncuran
buku ini dihadiri oleh Bupati Kudus beserta jajaran pejabat PEMKAB Kudus, yang mengapresiasi Nojorono Kudus atas
inisiasinya untuk turut berkecimpung dalam pelestarian budaya khas Kudus. ”Saya
atas nama Pemkab Kudus sungguh apresiasi atas upaya yang dilakukan oleh
Nojorono Kudus. Semoga dengan upaya ini, Caping Kalo makin dikenal dan terjaga
dari kepunahan,” tutur Bupati Kudus HM Hartopo dalam pidatonya.
Berdoa, merupakan salah satu prinsip warisan leluhur yang ditanamkan
oleh Nojorono Kudus. Momentum perayaan HUT Nojorono
Kudus yang ke 90 tahun, juga dimanfaatkan sebagai momen ucapan syukur dan
berdoa. Gelaran kegiatan berdoa bersama ini dikemas dalam acara siraman rohani
secara agama Islam oleh Hj. Abdul Ghofur Maimoen, MA pada 13 Oktober 2022 dan,
misa syukur secara agama Katolik yang dibawakan oleh Romo Petrus Santoso Ponco Prasetyo MSF dan
Romo Vincentius Ferrera Dhanarjaya MSF
pada 14 Oktober, kedua kegiatan keagamaan ini mengusung tema pesan
“Hidup yang Menghidupi”. Dalam
kesempatan acara, Nojorono Kudus bersama seluruh pemangku kepentingan di
dalamnya memanjatkan doa dengan itikad mulia untuk senantiasa diberkati agar
tetap mampu menjadi cahaya dan berkah bagi khalayak luas hingga dekade
mendatang.
Selain
kegiatan sosial dan berdoa bersama, sebagai wujud ucapan syukur yang ingin
dibagikan kepada masyarakat sekitar, rangkaian perayaan juga turut
diwarnai dengan ragam acara hiburan, yakni bazaar
bertajuk Semarak Semanak. Acara ini turut menghadirkan hiburan musik untuk
mendukung kemeriahan acara. Kegiatan
berlangsung tertib dan disambut hangat oleh masyarakat sekitar, mulai
dari 12 Oktober hingga 15 Oktober. T. Sugiyanto selaku CSR Department Head PT
Nojorono Tobacco International menyampaikan bahwa kegiatan bazaar ini hadir dengan beragam produk UMKM khususnya UMKM khas
daerah Kudus, “Kami memberikan dukungan kepada para pelaku UMKM di Kudus untuk
terus berinovasi dan memperkenalkan produknya ke khalayak umum. Hal ini
merupakan salah satu wujud kepedulian Nojorono Kudus mewadahi para sahabat UMKM
untuk mengenalkan kreasi produknya yang berpotensi mengambil andil dalam
menggerakkan roda ekonomi daerah, khususnya di Kudus,” terang T. Sugiyanto.
Elisa
Kusumo selaku Ketua Panitia HUT 90 tahun Nojorono Kudus menambahkan, bahwa Nojorono Kudus secara masif berupaya
untuk turut berbagi menjadi Cahaya di tengah Asa, khususnya ditengah sukacita
merayakan sembilan dekade berkiprahnya Nojorono Kudus sebagai industri padat
karya. “Nojorono Kudus hadir karena adanya dukungan dari masyarakat Kudus,
sehingga akan menjadi suatu kehormatan bagi kami untuk turut berbagi kebahagiaan
untuk masyarakat, khususnya masyarakat sekitar Kudus. Tentunya dukungan dari
Nojorono Kudus dalam bentuk kontribusi sosial, diharapkan mampu mendukung
kelestarian budaya daerah Kudus agar tetap lestari dan terjaga kedepannya,
serta memberikan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Harapannya, Nojorono
Kudus akan tetap Hidup untuk Menghidupi selalu kedepannya,” jelas Elisa Kusumo,
selaku Ketua Panitia HUT 90 tahun Nojorono Kudus.